Liputan6.com, Jakarta - Langkah Partai Amanat Nasional (PAN) yang ingin mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 terbilang tepat. Hal demikian dikarenakan Erick Thohir merupakan sosok punya kapabilitas dan integritas tinggi.
Menurut Pengamat Politik Igor Dirgantara, Erick Thohir merupakan sosok yang mempunyai integritas tinggi. Hal tersebut berhasil diwujudkan Erick Thohir selama tiga tahun memimpin Kementerian BUMN
Berkat itu, lanjut dia, mampu menjadikan Erick Thohir sosok cawapres potensial di Pilpres 2024. Kelebihan yang dimiliki Erick Thohir tentu semakin menjadikannya d.mmm
Advertisement
“Salah satu kriteria yang terbagus dari Pak Erick Thohir juga itu selain integritas, dia juga punya logistik yang cukup kuat,” kata Igor.
Baca Juga
Lebih lanjut dia mengungkapkan sejumlah keunggulan yang dimiliki Erick Thohir tidak hanya berdampak secara personal semata. Hanya saja juga dapat membawa berkah elektoral terhadap parpol pengusung ke depannya.
Misalnya saja, lanjut dia, mengangkat tingkat keterpilihan partai berlambang matahari terbit tersebut, khususnya untuk mencapai parlementary threshold. Kondisi tersebut tentu menjadi faktor yang turut dipertimbangkan.
“Ya, kalau PPP dan PAN pasti kepingin lah dengan Erick Thohir,” tandas Igor.
Cawapres Terkuat di PAN
Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengklaim sosok Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir adalah kandidat Calon Wakil Presiden (Cawapres) terkuat dari partainya.
Nama Erick, kata Yandri, menjadi kandidat terkuat sebagai cawapres. Namun untuk kandidat Calon Presiden (Capres), tetap pada nama Ketua Umum (Ketum) Zulkifli Hasan (Zulhas).
"Kalau Bang Zul tentu semua mendukung ya, tapi di luar ketua umum. Untuk posisi cawapres saya kira bang Erick Thohir terkuat sekarang di internal partai," kata Yandri usai acara Silaturahmi Akbar Mathlaul Anwar di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Dimana, Yandri mengatakan dari internal telah memuncul nama-nama kandidat Capres dan Cawapres. Tetapi, nama tersebut masih dalam komunikasi dengan partai koalisi.
"Ya kan sudah disebutkan di rakernas kemarin beberapa capres kan tapi siapa capres siapa cawapresnya PAN itu tidak cukup untuk mengusung sendiri," jelasnya.
Sebab, PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bersama PPP dan Partai Golkar, masih dalam tahap penjajakan untuk mengusung nama, termasuk sosok Erick Thohir sebagai kandidat Cawapres dari PAN.
"Perlu berkomunikasi atau berkomitmen membangun sebuah kesepakatan dengan partai lain. Terutama dalam koalisi Indonesia bersatu. Ini yang sedang kita komunikasikan terus. PAN mendorong Pak Erick itu memang sesuai dengan keputusan rakernas," imbuhnya.
Advertisement